Aku , Kamu , dan Dia II

Lagi dan sekali lagi aku melihat bayanganmu. Melihatmu dalam kejauhan sana tanpa bisa menangkapmu, tanpa bisa menyapamu - sedih. Mungkin kau bingung, hidupku hanya sebatas melihatmu dari kejauhan tanpa berani mendekatimu.
Aku juga tak sengaja melihat Dia yang juga memperhatikanmu dari jauh. Mungkin mengambil jarak lebih jauh untuk dapat mengamatimu. Aku dapat melihat matanya yang berkaca-kaca, dia yang mengamatimu, memperhatikanmu, dan yang selalu tau tentangmu. Sekali lagi aku prihatin melihatnya seperti itu. Aku takut, aku tidak berani, aku bahkan memutuskan untuk mundur, jika aku di persaingkan dengannya - Dia yang selalu menunggumu.

Melihat bayanganmu saja aku sudah senang, apalagi dapat melihatmu walaupun aku hanya melihat dari kejauhan sini. Tapi, sekali lagi aku dapat melihat Dia. Sekali lagi dan lagi aku melihatnya manatapmu. Menatapmu dengan sangat dalam. Aku iri melihatnya, marah, bahkan ingin memaki-makinya. Kenapa dia musti punya perasaan yang lebih indah kepadamu ?
Aku menyukaimu. Dan dia, dia juga menyukaimu.

Dia yang menyukaimu lebih dalam dari aku - sekali lagi aku iri. Aku selalu melihatnya setiap kali aku melihatmu walaupun itu hanya sekedar bayanganmu saja. Hidupku dan hidupnya tak terlalu berbeda. Hanya sebatas melihatmu, membayangkanmu, memperhatikanmu, walaupun hanya sekedar bayanganmu - indah. Keindahanmu tak sekedar keadaanmu yang tampak dari luar saja, bahkan aku tak mempunyai cukup banyak kata yang dapat kurangkai untuk mendeskripsikan mahluk sepertimu - indah.

Kau bisa bayangkan, aku saja tidak dapat mendeskripsikan mahluk sepertimu apalagi dia yang selalu melihatmu dan memperhatikanmu melebihi aku memperhatikanmu - indah.
Setiap kali aku menuliskan bagian kisah tentang hidupku yang memperhatikanmu, aku selalu tidak tau bagaimana cara menuliskannya, dan pastinya aku selalu menuliskan bagaimana aku selalu melihatnya di setiap pertemuan ku dengan bayanganmu - hayalanku yang terlalu jauh tentangmu.
Mungkin aku tidak perlu mengatakan lagi siapa dia yang selalu memikirkanmu, membayangkanmu, memperhatikanmu jauh melebihi aku.. yaaa dia - yang tak perlu di sebutkan lagi namanya ..

0 komentar:

Posting Komentar