Awal dari kisah

Hari ini, angin baru berhembus disekitar hamparan rumput yang luas ini yang berada tepat dibawah langit biru pagi ini.
Kakikupun ikut merasakan hembusan angin lembut yang sesekali menyapa permukaan kulit kakiku. Tidak hanya itu, rambutku yang teruraipun seakan-akan ikut menari-nari terkena hembusan angin lembut itu. Aku? Aku membiarkan itu terjadi.

Sebenarnya ini bukan pertama kali aku merasakan hal ini, setiap hari baru merupakan angin baru bagiku. Seperti biasa juga kaki kecil ku ini melangkah dengan irama yang tidak berbeda dari langkah-langkah sebelumnya. Langkah yang sedikit agak lebar dengan ketukan riang pada setiap langkahnya.

Yaa... langkah itu tercipta karna sosok dirimu di ujung koridor kelas mu yang hanya bisa ku temui disetiap pagi ku. Saat-saat itu adalah saat-saat dimana ketika rambutku masih di kucir kuda. Saat-saat dimana ketika memanjat pohon merupakan hal yang menyenangkan. Dan saat-saat dimana kelereng dan tongkat dingin adalah permainan yang paling sering kita mainkan. Kau bisa membayangkan saat-saat itu, yaa masih muda. Tapi, itu hanya serangkaian kata deskriptif yang aku gunakan untuk mendeskripsikan betapa mudanya aku saat itu.

Awal dari rasa dan kisah itu sebenarnya di picu oleh beberapa teman kita saat itu yang selalu menjodoh-jodohkan kita karna keisengan mereka yang pada akhirnya melahirkan degupan kencang di area dada sebelah kiri. Saat itu aku masih berpikir bahwa degupan itu terjadi karna aku suka bermain denganmu, mengobrol bersamamu, dan tertawa bersamamu. Dulu aku masih terlalu naif dan berpikir itu hanyalah 'sekedar' teman sepermainan saja yang tidak kusangka itu menjadi bumerang hatiku sampai saat ini.

Kisah yang berasal dari kenaifanku dulu dan berakhir disaat dewasaku lahir.

Dan inilah awal dari kisah yang mungkin tidak diketahui oleh mereka dan bahkan dirimu sendiri :)

0 komentar:

Posting Komentar